Di ujung hari kerja yang lengket oleh oli dan debu, bengkel kecil di pojok jalan itu masih berdenyut. Pukul 23:28, tawa pecah dari balik rolling door setengah tertutup. Fajar, mekanik yang dikenal telaten, menutup hari dengan hasil yang ia sebut sebagai buah fokus dan pilihan waktu di permainan bernama Mahjong Ways.
Kisah malam itu berawal dari kebiasaan sederhana: merapikan kunci T, mengecek ulang daftar servis, lalu menepi sejenak sebelum pulang. Ritme kecil tersebut membuat pikirannya bersih, dan ia menyisakan ruang untuk satu sesi pendek di Mahjong Ways. Bagi Fajar, ini bukan sekadar hiburan lepas, melainkan momen menimbang langkah dengan kepala dingin setelah bengkel sepi.
Suasana bengkel saat malam sudah dalam, menyalakan keheningan yang jarang pecah oleh kendaraan lewat. Fajar duduk di bangku panjang dekat rak busi, layar ponsel terang memantul di kaca etalase. Ia menunggu jeda yang terasa pas, lalu masuk ke permainannya, menjaga tempo dan durasi agar tidak mengganggu jam istirahat.
Menurut rekan-rekannya, Fajar memang disiplin soal ritme. Ia tidak membiarkan emosi mengambil alih, baik ketika mengencangkan mur kopling maupun saat menekan tombol di layar. Pola pikir yang teratur itu membuatnya membaca alur permainan dengan tenang. Malam itu, hasil yang ia tebus dari Mahjong Ways terasa menjadi penutup manis atas pekerjaan panjang seharian.
Fajar menyusun waktunya bukan asal, melainkan mengikuti kondisi bengkel dan tubuh yang sudah selesai bekerja. Dari pengalamannya, ada beberapa jam yang terasa lebih sinkron dengan fokus dan kestabilan lingkungan. Daftar berikut adalah jam terbaik versinya dan alasan singkatnya:
21:52: bengkel sudah lengang, pikiran transisi dari kerja ke istirahat sehingga lebih jernih.
22:37: suhu ruang menurun, daya ponsel tidak cepat panas sehingga sesi tetap stabil.
23:28: momen yang menjadi sorotan malam itu, suasana sunyi membantu konsentrasi penuh pada langkah-langkah di layar.
00:47: lalu lintas data biasanya tidak padat, interaksi terasa responsif dan tidak terganggu notif pekerjaan.
02:14: keadaan sekitar nyaris tanpa distraksi, cocok untuk sesi singkat sebelum benar-benar memejamkan mata.
Catatan Fajar sederhana: jam terbaik bukan angka sakti, melainkan waktu ketika kepala tenang dan lingkungan mendukung. Ia membatasi durasi, menutup sesi ketika tujuan awal tercapai, dan tidak memindahkan batas itu hanya karena suasana hati.
Di bengkel, Fajar terbiasa mengurai masalah pelan-pelan. Baut macet tidak dipaksa, tetapi diberi penetran lalu dicoba lagi. Cara pandang serupa ia bawa ketika membuka Mahjong Ways. Ia tidak mengejar momen tanpa arah, melainkan menjaga irama agar tetap berada dalam kendali. Sikap ini membuatnya tidak mudah terdorong oleh euforia.
Malam 23:28 menjadi penanda kecil tentang bagaimana ketenangan memberi ruang untuk keputusan yang rapi. Tawa yang pecah bukan karena kebetulan, melainkan karena proses yang dijaga dari awal hari: menyelesaikan servis, membereskan area kerja, dan menyisihkan jeda singkat untuk diri sendiri. Semua berpulang pada batas yang ia tetapkan, bukan pada dorongan sesaat.
Cerita Fajar menegaskan manfaat menjaga ritme dan memilih waktu yang selaras dengan diri. Ia menunjukkan bahwa hasil yang menyenangkan lahir dari kepala yang jernih, durasi yang terukur, dan lingkungan yang mendukung. Bagi Fajar, Mahjong Ways hanyalah panggung; yang utama adalah cara ia menata langkah, menghormati jam istirahat, dan kembali ke bengkel esok hari dengan pikiran tetap tertata.