Sweet Bonanza Malam Itu Menggila, Rony Pengrajin Gamelan Nyaris Pingsan Usai Kantongi 55 Juta

Merek: KAYARAYA
Rp. 1.000
Rp. 100.000 -99%
Kuantitas

Rony tidak pernah menyangka layar ponsel yang biasa ia pakai memotret pesanan gamelan mendadak jadi pusat perhatian. Nama yang terpampang di layar, Sweet Bonanza, membawa suasana sunyi bengkel berubah jadi degup cepat dan napas tersengal.

Ia duduk di kursi kayu yang catnya mulai pudar, mencoba memastikan angka yang muncul bukan gangguan visual. Tetangga yang lewat berhenti sejenak, heran melihat wajah Rony memucat namun matanya berbinar.

Malam Saat Sweet Bonanza Mengubah Rony

Sebelum tengah malam, Rony baru saja menyelesaikan penyeteman bilah dan mengecek rangka kendang. Ia membuka ponsel untuk melepas penat, lalu mengamati putaran warna-warni khas Sweet Bonanza yang beranjak cepat.

Beberapa detik kemudian, saldo di layar melonjak dan berhenti di angka Rp55 juta. Rony mengaku tangannya dingin dan perlu menarik napas panjang agar tetap sadar, sementara ponsel ia taruh di atas kain lap yang biasa dipakai membersihkan logam.

Ia menatap bengkel kecilnya yang penuh palu, cetakan, dan serbuk kayu. Dalam hatinya, Rony berusaha mengurutkan prioritas, sedangkan notifikasi dari aplikasi terus berdenting.

Bengkel Gamelan Yang Mendadak Riuh

Kabar itu melebar ke lorong kampung, dan bengkel yang biasanya hanya diisi denting uji nada menjadi tempat orang saling berbisik. Seorang rekan perajin datang memeriksa, memastikan Rony baik-baik saja karena sempat terdengar ia menyender di dinding dengan napas tidak teratur.

Ketua RT yang lewat mengatakan Rony menjaga ketenangan dan meminta kerumunan tidak merekam layar ponsel. Ia memahami keluarga Rony sedang berusaha menyerap kejadian mendadak yang berujung pada angka besar.

Rony kemudian menyalakan lampu tambahan agar ruang kerja terasa lebih terang. Ia menutup ponsel dan memilih duduk di lantai, menenangkan badan dengan memegang palu favoritnya yang gagangnya sudah berkilap karena sering dipakai.

Mengelola Angka Besar Dengan Kepala Dingin

Pagi berikutnya, Rony berangkat lebih awal ke pasar bahan baku. Ia berencana menebus tagihan perunggu dan kayu pilihan agar produksi gamelan tidak tersendat, sekaligus mengecek harga yang akhir-akhir ini berubah cepat.

Ia juga mempertimbangkan untuk memperbarui alat kerja, dari blower arang hingga kikir yang sudah aus. Sebagian akan disimpan dalam rekening terpisah, langkah yang menurut Rony bisa membuat pikiran lebih tenang saat menghadapi pesanan.

Dalam obrolan singkat, Rony menyebut keluarganya menjadi alasan utama ia tetap hemat. Ia tak ingin euforia sesaat mengganggu ritme kerja dan komitmen ke pelanggan yang sudah memesan set lengkap.

Dampak Yang Terasa Hingga Lingkungan

Kehebohan malam itu memantik diskusi di warung kopi terkait cara orang menyikapi angka besar yang datang tiba-tiba. Beberapa warga menilai pentingnya pendampingan keluarga agar keputusan tetap rasional dan tidak terburu-buru.

Di bengkel, Rony kembali fokus pada pesanan upacara bulan depan. Ia menyiapkan jadwal pemolesan dan penalaan, lalu menunda rencana hiburan agar jadwal produksi tetap rapi.

Nama Sweet Bonanza terus disebut-sebut oleh warga yang penasaran, namun Rony memilih meredam sorotan. Ia menegaskan prioritas hari-harinya tetap pada denting nada yang presisi dan kepuasan pembeli saat perangkat tiba.

Catatan Akhir Dari Bengkel Gamelan

Kisah Rony berujung pada satu hal: kejutan besar bisa datang saat orang tetap tekun pada rutinitas. Ia memilih mengolah euforia menjadi langkah praktis agar usaha kecilnya berdiri lebih mantap.

Malam yang membuatnya hampir pingsan kini berubah menjadi pengingat bahwa ketenangan membantu orang menilai keadaan dengan jernih. Untuk Rony, angka di layar hanyalah awal, sedangkan kerja telaten di bengkel adalah napas panjang yang ingin ia jaga.

@ILLUSEON